Wednesday 24 October 2012

From Cash to Accrual


Pada awalnya, pemerintahan di berbagai negara masih menggunakan basis kas. Kemudian, di awal tahun 1990-an, mulai muncul laporan keuangan dan anggaran yang menggunakan basis akrual pertama di dunia, yaitu di New Zealand. Sehingga terjadi perubahan besar dalam penggunaan basis akuntansi, yaitu dari basis kas menuju basis akrual di negara – negara anggota OECD (Organization for Economic Cooperation and Development).

Akuntansi akrual yang diterapkan oleh masing-masing negara dapat mempunyai format yang berbeda – beda karena ada yang menerapkannya berdasarkan International Public Sector Accounting Standards (IPSAS), Organization for Economic Cooperation and Development (OECD), maupun Comparative International Accounting Research (CIGAR).

Untuk Indonesia sendiri, basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah adalah basis kas untuk pengakuan pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, serta basis akrual untuk pengakuan aset, kewajiban, dan ekuitas dana. Dengan basis cash toward accrual ini, sudut pandang yang digunakan adalah kas, tetapi akan menghasilkan neraca yang lengkap (seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas) dengan menggunakan jurnal kolorari. Namun, dalam Undang – Undang No 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara mengamanatkan pemakaian akuntansi dengan basis akrual penuh. Oleh karena itu, Indonesia merupakan salah satu negara yang berada dalam masa transisi untuk pindah ke basis akrual penuh.

Berbeda dengan Indonesia, Portugal termasuk salah satu negara yang telah mengadopsi akuntansi akrual penuh. Namun untuk penganggarannya, pemerintah Portugal memilih melakukannya dengan basis kas. Akrual hanya menyediakan informasi tambahan bersama dengan anggaran.

Untuk lebih jelasnya, dapat dibaca di sini >> Portuguese Local Government Accounting

Selain Portugal, negara lain yang telah mengadopsi basis akrual adalah Argentina. Prinsip akrual, sebagaimana diakui dalam IPSASs, adalah bahwa transaksi dan peristiwa diakui pada saat hal itu terjadi (tidak hanya ketika kas atau setara kas diterima atau dibayar). Hal ini sesuai dengan prinsip-prinsip dasar akuntansi akrual yang diadopsi di Argentina.

Berikut ini prinsip akrual Argentina :
Reconocimiento de las Transacciones”: “…la concurrencia de hechos económicos financieros motivo de las transacciones que afecten a los entes, las que determinan modificaciones en el patrimonio como así también en los resultados de las operaciones, deben ser reconocidos, a través de las registraciones contables, en el momento que se devengan…
yang artinya, "... Terjadinya peristiwa ekonomi – keuangan menimbulkan transaksi yang mempengaruhi entitas, yang memodifikasi warisan (aktiva bersih / ekuitas) serta hasil dari operasi, yang harus diakui melalui registrasi akuntansi pada saat akrual ... "

Gambaran lengkap tentang bagaimana penerapan basis akrual dalam akuntansi pemerintah Argentina dapat dilihat di sini >> The Governmental Accounting in Argentina,,,

No comments:

Post a Comment